7 Langkah Cara Ternak Burung Ciblek Yang Tepat dan Mudah

Pengen ternak burung ciblek? Itu artinya Anda harus banyak-banyak cari tahu tentang cara ternak burung ciblek ini. Pasalnya, ternak burung ini terbilang gampang-gampang susah. Jadi penting memastikan Anda sudah matang mempersiapkannya.

Burung ciblek di masyarakat lebih sering disebut prenjak jawa. Burung ini adalah salah satu jenis burung kicau yang banyak digemari. Apalagi burung ciblek ini juga tergolong jenis langka. Karena itulah, tak sedikit yang memilihnya untuk diternak.

Jenis-Jenis Burung Ciblek

Berbicara mengenai burung ciblek, Anda harus tahu bila burung ini memiliki jenis yang berbeda-beda. Secara khusus, ciblek dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu ciblek gunung, ciblek sawah dan ciblek tambah.

Sementara bila secara umum di masyarakat, ada lebih banyak jenis ciblek. Diantaranya adalah 3 jenis sebelumnya. Ditambah ciblek putih, ciblek pari, ciblek kebun, ciblek semi dan ciblek kristal. Di mana untuk cirinya masing-masing, Anda bisa cari tahu di banyak blog tentang hewan yang membahasnya.

Cara Ternak Burung Ciblek

Ternak burung ciblek sekarang ini semakin diminati. Bentuknya yang kecil mungil dan memiliki suara kuat membuatnya banyak digemari. Belum lagi dengan warnanya yang cantik dan karakteristiknya yang unik.

Jadi tidak heran jika burung ini banyak yang ingin membudidayakannya. Nah, jika Anda juga tertarik ingin ternak burung ini. Berikut cara ternak burung ciblek yang bisa Anda coba ikuti:

1. Siapkan Sangkar

Pertama yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan sangkar lebih dulu. Untuk ternak burung ini, ukuran kandang biasanya cukup 60 x 90 x 90 cm. Tidak perlu yang terlalu besar atau luas mengingat ukuran burung ini yang kecil.

Usahakan buatlah sangkar agar mirip habitat aslinya. Misal dengan memberikan semak-semak di pondokan kandang. Bila ciblek yang ingin diternak lebih dari sepasang, pastikan untuk memiliki sekat antara sangkar satu dan yang lain.

2. Pilih Calon Indukan

Untuk beternak, Anda setidaknya butuh sepasang ciblek berjenis kelamin jantan dan betina. Untuk itu, Anda bisa gunakan ciri-cirinya berikut ini untuk memilih calon indukan terbaik:

  • Sehat, tidak cacat dan tampak bugar
  • Memiliki sifat petarung yang tinggi untuk jantan
  • Memiliki sifat agresif untuk betina
  • Jinak
  • Indukan pejantan telah berumur 1 tahun lebih
  • Indukan betina minimal telah berumur 6 bulan atau lebih

3. Lakukan Perjodohan

Sebelum proses menjodohkan, lakukan dulu tahap perkenalan. Caranya dengan meletakkan jantan dan betina di sangkar yang berbeda tapi berdekatan. Lalu bila sudah terlihat cocok dan saling membalas kicauan, Anda bisa menyatukannya. Sehingga cepat untuk produksi dan menghasilkan telur.

4. Sediakan Kotak Sangkar

Untuk ini, Anda dapat membuatnya dari plastik bekas atau kotak kayu seukuran gelas. Penuhi kotak sarang itu dengan rumput atau daun cemara kering. Hal ini untuk merangsang agar betina cepat bertelur.

5. Pengeraman Telur

Selama masa pengeraman, burung jantan dan betina sebaiknya dipisahkan. Ini bertujuan agar betina mau mengerami telurnya. Setidaknya sekitar 11 hari masa pengeraman hingga semua telur menetas.

6. Pemberian Pakan

Selama pengeraman, pastikan memberi burung asupan pakan yang cukup. Ada beberapa makanan yang disarankan yakni 6 ulat hongkong di pagi hari. Serta 1 sendok kroto dan 2 ekor jangkrik pada siang hari.

7. Penyapihan Anakan

Setelah 4-5 hari menetas, piyik ciblek bisa mulai disapih. Sementara penyapihan ini, piyik dapat diberi makan kroto dan serutan kalk pada usia 8 hari. Dan setelah semakin besar bisa diberikan voer sedikit-sedikit secara bertahap.

Yang terpenting dalam cara ternak burung ciblek ini ialah pemeliharaannya harus sabar dan telaten. Sebab oleh penangkar burung yang sudah berpengalaman sekalipun, ternak ini memang tidak terlalu gampang dilakukan.