Dalam kehidupan sehari hari, kalimat persuasif acap kali digunakan oleh masyarakat. Baik itu secara sengaja seperti dalam iklan suatu produk atau layanan, maupun secara tidak sengaja yang terjadi antar teman. Lantas apa sebenarnya pengertian kalimat persuasif ini ? Yuk simak penjelasannya dalam ulasan berikut.
Pengertian dari Kalimat Persuasif
Kalimat persuasif merupakan kalimat yang digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang atau lembaga untuk mengajak, meyakinkan, membujuk, atau merayu orang lain agar orang tersebut mau melakukan suatu tindakan sesuai dengan keinginan dari orang yang menggunakan kalimat persuasif tersebut.
Sederhananya, kalimat persuasif ini merupakan kalimat ajakan yang menyakinkan orang lain. Dimana dalam kalimat persuasif ini mengandung makna perintah yang sifatnya tidak memaksa dan disampaikan secara tersirat atau tidak langsung. Contoh kalimat persuasif bisa ditemukan dengan mudah pada lembaran poster, brosur, pamflet, dan lain sebagainya yang bersifat iklan.
Fungsi kalimat persuasif sendiri memang begitu kentara pada iklan atau kampanye. Pada kampanye, kalimat ini digunakan agar masyarakat yang membacanya tergerak untuk melakukan hal yang sedang dikampanyekan. Sementara pada iklan, kalimat ini digunakan untuk menarik pelanggan agar membeli produk atau jasa sebanyak banyaknya.
Ciri Ciri Kalimat Persuasif
Setidaknya terdapat empat ciri utama yang dimiliki oleh kalimat persuasif. Yang pertama yaitu mengandung ajakan, yang mana makna ajakan ini nantinya akan ditangkap oleh para pendengar atau pembaca. Sehingga orang orang yang mendengar atau membaca ini akan mengikuti keinginan atau melakukan kegiatan yang disampaikan.
Ciri yang kedua yaitu umumnya kalimat persuasif digunakan untuk promosi. Entah itu promosi atau mengiklankan suatu produk tertentu, jasa tertentu, maupun kegiatan tertentu. Intinya kalimat ini memang sangat efektif untuk digunakan dalam ajang promosi atau metode marketing yang dilakukan.
Lalu yang ketiga adalah menggunakan tanda seru. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kalimat ini mengandung makna perintah yang sifatnya tersirat atau tidak langsung. Jadi sama halnya dengan kalimat perintah, kalimat persuasif juga menggunakan tanda seru. Hanya saja untuk kalimat ini sifatnya tanpa paksaan, tapi lebih cenderung mengajak.
Sementara ciri yang terakhir atau ciri keempat yaitu terdapat kata kata yang bermakna ajakan di dalam struktur kalimat persuasif. Kata kata bermakna ajakan ini contohnya seperti “mari”, “yuk”, “ayo”, dan lain sebagainya. Baik di televisi, koran, pamflet, brosur, baliho, hingga majalah, di dalam iklan pasti sangat identik dengan kata kata tersebut.
Jenis Jenis Kalimat Persuasif
Jenis jenis kalimat persuasif umumnya juga ada empat, yakni kalimat persuasif politik, kalimat persuasif pendidikan, kalimat persuasif advertensi, dan kalimat persuasif propaganda. Pengertian kalimat persuasif politik yaitu kalimat ajakan yang digunakan untuk teks atau apapun yang berada dalam bidang politik.
Misalnya seperti mengajak para generasi milenial untuk menggunakan hak pilih agar tidak golput. Sementara kalimat persuasif pendidikan lazimnya digunakan oleh para pelaku pendidikan layaknya guru, dosen, menteri pendidikan, hingga mahasiswa dan murid untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan kalimat persuasif advertensi adalah yang paling umum dan banyak ditemukan dalam keseharian. Ini yang biasanya digunakan dalam mempromosikan produk atau layanan jasa ke khalayak umum. Kemudian yang terakhir yaitu kalimat persuasif propaganda, biasanya digunakan saat momen kampanye. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi sekaligus mengajak melakukan sesuatu.
Jadi dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat persuasif ini merupakan sebuah kalimat yang sifatnya membujuk atau meyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Melakukan sesuatu di sini tidak selalu membeli produk atau menggunakan jasa tertentu, bisa juga untuk tujuan lainnya seperti dalam kampanye dan lain sebagainya.